Minggu, 15 Desember 2013

gw tuh cwe yang main sama siapa aja jalan. tp gw sih gak bego-bego banget soal cwo yang modusin ngajakin pdkt, mungkin itu sisi lemahnya cwe yaitu "cepet geer". gw juga orangnya cepet lupa sm moment penting, tanggal, kronologi suatu kejadian. makanya gw tulis sekarang.

begini ceritanya, pada sabtu siang, 8 september 2012 gw inget waktu itu mau dtg ke nikahannya nunuy di ciledug, gw sih janjian sm cumi di depok. berhubung gw ga ngerti jalan depok gw salah turun dr angkot, alhasil gw turun di pom bensin sebelum persimpangan depok, gw jalan dr pom bensin ke persimpangan, lumayan jauh, waktu itutuh matahari lagi ada diatas ubun-ubun kepala, panas deh pokoknya, mana pake terusan batik A-line jadi kalo kena angin agak ribet buat nahan roknya supaya gak terbang, parahnya lagi disitu gada space buat pejalan kaki, alias gada trotoarnya. bagusnya sih gw ga keserempet mobil yang lalu-lalang. trus pas lagi ribet-ribetnya eh ada telfon masuk, kayaknya sih telfon dyan yang ke dua kalinya. kebayang gak sih lg ribet, jalan buru2, panas, eh dpt tlf dr cwo yang sok asik gitu, gw sih jujur aja males. hahaha maap ya dyanku cintaku muah muahahahaha. akhirnya gw cut obrolan dyan dan di telfon gw janji bakalan tlf balik setelah gw udh ga ribet. alhasil gw lupa sm janji itu. baru ingetnya beberapa minggu kemudian hahahahha..

status gw waktu itu masih sendiri, dyan sih kalo ga salah abis putuy gatau sih gapeduli juga hahaha. maaf ya dyan, aku lupa masa-masa pdkt kita. berhubung penulis lupa, jadi di skip aja. lanjut ke kencan pertama gw sm dyan. hahay..

waktu itu tanggal sabtu sore, 20 oktober 2012 di bogor. pertama kali juga kenal nesya sm ilham. waktu itu sih gw diem aja ketemu duo cengceremen itu. tp sih skrg udh bawel kl ketemu nesya sm iam. muter muter bogor dan udah laper, berlabu lah kita di kedai kims daerah villa duta, bogor. ngobrol bla ble blo, gw sih biasa aja, gw jadi pendengar yang manis, scra gw ga ngerti omongannya dyan sm iam. kl ngeliat gesture pas dyan ngomong, dy tuh gada jaim-jaimnya, all out banget, untung gw cwe yang ga cepet ilfil sm orang. kan ada tuh cwe yang baru diajakin ketemuan sm cwo, trus pas udah liat cwonya, cwenya mau buru2 pulang gara-gara cwonya gak asik lah, ya gak sesuai tipenya mungkin yah. nah kl gw ngga, bebas bersuara, bebas beraksi yang penting enjoy. lanjut. pas nganterin pulang tuh moment yang agak lebay dan cukup dramatis. sebelum keluar dr mobil gw sih berharap dyan yang care tetep care terus. itusih dalem hati aja, ngga gw omongin. disitu sih gw diem aja, trus bilang makasi udah ngajak jalan. gw tuh bukan tipe cwe romantis yang pegangan tangan gelendotan gitu, natap mata laki aja gw malu. jd gw sih bersikap biasa aja, ngomongnya yang sok-sok ngerapihin isi tas hahahahapadahal dalem hati ngomong, "dyan ngapain sih ngeliatin gw mulu, kpn keluar mobil kl diliatin mulu, jadi salting, gaenak bla ble blo".
udah gitu doang, ga penting sih, tp unforgettable moment cuk. hahay. next cerita dyan lagi kl lagi inget. salam skripsi!!

Senin, 01 April 2013

love him :")

Namanya Dyan Siswo Hutomo. laki-laki ini tidaklah sempurna. ya pada hakikatnya memang tidak ada manusia yang sempurna walaupun Tuhan menciptakan ciptaannya dengan sebaik-baik-Nya. Tuhan mempertemukan aku dan dyan tepatnya tanggal 21 Oktober 2012. Tuhan mempertemukan kami setelah 6 tahun tidak pernah bertemu. aku sangat bersyukur atas pertemuan ini, karna aku bisa merasakan bagaimana disayangi dengan tulus dan menerima aku apa adanya.

Pertama kali bertemu, begitu sangat asing melihat dirinya yang sudah tumbuh dewasa, mukanya yang ada goresan luka jahitan dan tubuhnya yang tidak seperti 6 tahun yang lalu ketika mukanya masih polos. walaupun sangat asing dengan fisiknya, tetapi aku merasa begitu kenal dia ketika dia berbicara dan berekspresif. ya dia masih dyan.

Tidak ada hidup yang lurus-lurus saja, begitupun hubungan aku dan dyan. untungnya saja aku dan dyan tipe orang yang terbuka dan saling mengerti satu sama lain, selalu ada toleransi ketika ada suatu hal yang tidak disuka dihati. ya begitulah, mungkin singkatnya kami saing melengkapi. dia laki-laki yang memiliki sifat penyabar, penyayang, mudah bergaul, pekerja keras, terbuka. dari kelebihan sikap itu dia kurang lebih memiliki sifat pencemburu. entah apa yang membuat dia cemburu dan berubah menjadi kesal, padahal aku merasa hanya dia yang aku sayang. aku dan dia, tetaplah begini.

terima kasih sayang
love you, Dyan Siswo Hutomo :')

Increasing Attendance at Perbanas institute Library



ULBI FPP

Prepared by
Silvia Devi and Dwirahmi Arifin




Executive Summary
Every person needs a good and service. People has a different things for need. For learning activities, a student needs some media and facilities to support their  learning activities. The one of the students need is a library. Every school and the campus provides library, as a service that is given to help students learning process. In the library, students can get books and other things information they  needs. other than that, here also provided a place of learning for students. This facility can also be used without payment.

Students need for learning service. Student needs service providers such as libraries, because in here we can get the book and various other information that they need. Students need a good library service, with adequate facilities. So their university should be able to provide good library services for students, to support students achievement. Good library service is to provide a variety of books on students  needs. Some students not be able to buy the book. so that, very required  book lending services.
Perbanas Institute gives library services. The availability of libraries to facilitate the students get the books and other information is needed. Library service that is given now better than ever. Friendly and knowledgeable staff are always available to give advice and to help with computing and information problems in the library, if the room’s condition is cool, it will make more comfortable for the visitors who come, but a collection of books that are still have not complete.
Perbanas institute library gives some service facilities for students. There are some facilities such as lending books, lockers, reading room, reference room, and skripsi room. The collections of books in the library is quite complete eventhough  Perbanas Institute  needs more books. The categories of the books which is provided in the book refers to the fields of economics. Students borrow  books  and they have to return the books at the time limit. In here,  Perbanas Institute also provides locker to keep the visitors goods, bags, and other items that can not be brought into the library. The reading room is on the third floor and the fourth floor, on the 3rd floor available books and mandatory student here is often used by the students to read or study personally  at the reading table which is served on the side of the bookcase on the floor, while the fourth is often used student to read and learn in groups. Reference room is a room that contains a collection of general journals as well as several articles and a collection of the issues in the use of students as a reference in the thesis work. Then the thesis that there is space here in specially provide for students who are working on Final Project Paper.
Perbanas Institute library has problems in giving services for students. There are some drawbacks that the students felt for the service that is provided such as the collection of books, wifi networking, and quietness. The collections of the books in the library that Perbanas Institute provided are incomplete and not up to date. Moreover, the condition of the books here too much are deprecated and is not worth the taking. And then wifi networking, sometimes the wifi network in the library is not good. Students need a good wifi network to facilitate Internet access in libraries. Internet is one of media that is also required students to help in learning. The atmosphere created in the library is less comfortable, because of his lack of composure in the library.
To increase the quality library service, Perbanas Institute Staff should:
First, The library should add more to the collection.The book collection provided needs more up to date. Students should keep the books in a good conditions, and try to not damage it.
Second, wifi networking in the library is not good. To solve this problem, there are several steps. Perbanas needs to check what the problem is. If the problem is slow connection, maybe it’s because of the small scope. To solve this, Perbanas has to add the router that used to expand the scope or change the old router withe the better one.
Third, there are some things that can do to create a quietness in library, such as: make a tighter rules, make a control in the whole library, and give a warning to noisy students.
Fourth, Perbanas Institute library should be capitalize on existing technology such as computer detecting barcode already in the match with books that match has been arranged in accordance with the classification of books.
Fifth,  Perbanas Institute library should provide a comfortable seat for the reader, air conditioner and lighting which suitable for readers.

Thomas S. Khun dalam filsafat ilmu



Thomas S. Khun (Tokoh Filsafat Ilmu Baru)
Beberapa pakar berkata bahwa filsafat adalah induk dari segala ilmu pengetahuan yang telah berkembang menjadi begitu banyak cabang. Salah satu cabangnya yang berkembang begitu pesat ialah filsafat ilmu pengetahuan.
Pada abad 20 ini perkembangan itu merupakan pendobrakan terhadap pandangan filsafat ilmu yang sudah mapan, yaitu positivisme logis. Salah seorang tokoh yang memberikan perhatian besar pada sejarah ilmu pengetahuan, peranan sejarah ilmu pengetahuan dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, serta dalam merekonstruksi wujud ilmu pengetahuan ialah Thomas S. Khun. Dalam bukunya yang berjudul The Stucture of Scientific Revolution (1962), ia menegaskan bahwa filsafat ilmu sebaiknya berguru pada sejarah ilmu. Dengan demikian diharapkan bahwa filsafat ilmu dapat semakin mendekati kenyataan dan obyektivitas ilmu pengetahuan. Berdasarkan sejarah terbuktilah bahwa terjadinya perubahan-perubahan mendalam dalam ilmu pengetahuan selama sejarah ilmu bukan karena hipotesis yang di falsifikasi, melainkan melalui revolusi ilmiah.
Konsep sentral Kuhn ialah paradigma, yaitu gagasan-gagasan dasar, cara pandang terhadap suatu objek, yang diikuti dengan model-model analisis yang sesuai dengan gagasan dasar tadi. Pandangan ini membimbing kegiatan ilmiah pada masa ilmu normal (normal science) dimana ilmu bekerja dengan mengembangkan secara rinci dan mendalam yang biasanya ilmuan bersifat kritis terhadap paradigma yang tidak dapat diterangkan berdasarkan paradigma yang sudah ada. Itulah yang disebut anomali. Jika anomali Semakin menumpuk dan kualitasnya semakin tinggi, maka timbul krisis tehadap paradigma yang sudah ada. Berarti paradigma ilmu yang sudah ada mulai dipertanyakan. Dan pada saat demikian  seorang ilmuwan mulai keluar dari ilmu normal, yang akhirnya muncullah paradigma baru yang apabila diterima oleh masyarakat ilmu yang besangkutan, maka disinilah terjadinya revolusi ilmu pengetahuan. Jadi, ilmu tidak berkembang secara kumulatif dan evolusioner, tetapi secara revolusioner.  

Referensi : M.thoyibi. 1999. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Selasa, 15 Mei 2012

Perubahan Akuntansi


Makalah
Perubahan Akuntansi

   
                                                     Disusun oleh:
                                                     Marry
          Katherine Munandar
     Vanny Yudhawati
  Dwirahmi Arifin
   Rianita Andriani


 

Kelompok 3
Akuntansi Keuangan Menengah II
ABFI INSTITUTE PERBANAS
Jl. Perbanas Karet Kuningan, Setiabudi
Jakarta – Indonesia
12940

Mengidentifikasi jenis-jenis perubahan akuntansi
Tiga jenis perubahan akuntansi yang berbeda adalah:
1.   perubahan prinsip ekonomi
     Perubahan prinsip akuntansi melibatkan perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke yang lainnya. Sebagai contoh, perubahan metode penilaian persediaannya dari LIFO menjadi biaya rata-rata.
2.      perubahan estimasi akuntansi
    perubahan yang terjadi sebagi akibat dari informasi baru atau diperolehnya pengalaman tambahan. Contohnya adalah perubahan estimasi umur manfaat aktiva yang dapat disusutkan.
3.      perubahan entitas pelaporan
      perubahan dari pelaporan sebagai satu jenis entitas ke jenis entitas lainnya, sebagai contoh, perubahan anak perusahaan spesifik dalam satu kelompok perusahaan dimana laporan keuangan konsolidasi disusun.
4.   kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan.
      Kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari kesalahan matematis, kesalahan penerapan prinsip akuntansi, atau kelalaian atau penyalahgunaan fakta yang ada pada saat laporan keuangan disusun. Contohnya adalah penerapan metode persediaan eceran yang tidak tepat dalam menentukan nilai persediaan akhir.

Perubahan prinsip akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi ini tidak dianggap berasal dari penggunaan prinsip baru dalam mengakui peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk pertama kalinya atau yang telah terjadi sebelumnya tetapi tidak material . jika prinsip akuntansi yang sebelumnya diikuti tidak dapat diterima lagi, atau jika prinsip tersebut tidak dialikasikan secara benar, maka perubahan keprinsip akuntansi yang berlaku umum dianggap sebagai koreksi kesalahan. Tiga pendekatan berikut telah disarankan untuk melaporkan perubahan prinsip akuntansi:
1.   Pelaporan perubahan pada periode berjalan.
Pengaruh kumulatif dari penggunaan metode baru terhadap laporan keuangan  pada periode berjalan dilaporkan sebagai pos luar biasa. Pengaruh kumulatif adalah perbedaan laba tahun sebelumnya antara metode baru dan metode lama. Penyesuaian ini kemudian dilaporkan hanya dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Perusahaan tidak mengubah laporan keuangan tahun sebelumnya. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan investor atas laporan keuangan itu.
2.   Pelaporan perubahan secara retrospektif.
Penyesuaian retrospektif atas laporan keuangan akanmenyusun kembali laporan keuangan tahun sebelumnya atas dasar yang konsisten dengan prinsip yang baru diterapkan. Perusahaan menyajikan pengaruh kumulatif dari perubahan sebagai penyesuaian atas laba ditahan ditahun paling awal yang disajikan dalam laporannya.
3.   Pelaporan perubahan secara prospektif (dimasa depan)
Pada pendekatan ini hasil yang dilaporkan sebelumnya biasanya tidak diubah. Saldo tidak perlu disesuaikan. Pendukung pendekatan ini berargumen bahwa setelah manajemen meenyajikan laporan keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang dapat diterima , maka laporan tersebut sudah final, manajeemen tidak dapat mengubah periode sebelumnya dengan menerapkan prinsip baru.
Diantara ketika pendekatan diatas, FASB mensyaratkan agar perusahaan memakai pendekatan perspektif, karena pendekatan ini menyediakan informasi yang lebih berguna bagi para pemakai laporan keuangan dibanding pendekatan pengaruh kumulatif maupun pendekatan prospektif.

Pengaruh langsung dari perubahan prinsip akuntansi adalah perubahan-perubahan atas aktiva atau kewajiban yang diakui dan diperlukan dalam rangka mencapai perubahan prinsip akuntansi.

Pengaruh tidak langsung dari perubahan prinsip akuntansi adalah perubahan-perubahan arus kas berjalan atau masa depan atas entitas tertentu akibat perubahan prinsip akuntansi yang diterapkan secara retrospektif.

Perubahan Estimasi Akuntansi
Penyusunan laporan keuangan memerlukan estimasi dampak dari kondisi-kondisi dan peristiwa dimasa datang. Berikut adalah contoh pos-pos yang memerlukan estimasi:
1.      piutang tak tertagih
2.      keusangan persediaan
3.      umur manfaat dan nilai sisa aktiva
4.      periode yang menerima manfaat dari biaya yang ditangguhkan
5.      kewajiban untuk biaya garansi dan pajak penghasilan
6.      cadangan mineral yang dapat dipulihkan kembali
7.      perubahan metode penyusutan.
Perubahan estimasi harus ditangani secara prospektif. Yaitu, tidak ada perubahan yang harus dibuat dalam hasil yang dilaporkan sebelumnya. Jadi, pengaruh dari semua perubahan estimasi diperhitungkan pada (1) periode perubahan jika perubahan itu hanya memengaruhi periode bersangkutan atau (2) periode perubahan dan periode dimasa datang jika perubahan tersebut memengaruhi keduanya.
Pengungkapan, dalam perubahan estimasi yang pengarunya terjadi selama beberapa periode (misalnya perubahan usia pakai atas aktiva tersesutkan), perusahaan harus mengungkapkan pengaruhnya terhadap laba dari operasi berkelanjutan dan nilai per saham terkait dalam periode berjalan. Ketika perusahaan telah mengubah estimasi yang terpengaruh oleh perubahan prinsip akuntansi, perusahaan harus menjelaskan alasan yang mendukung penerapan prinsip baru tersebut, maka perusahaan menjadi subjek dalam semua panduan pengungkapan yang disusun terkait perubahan prinip akuntansi.

Pelaporan perubahan dalam entitas
Contoh perubahan dalam entitas pelaporan adalah:
1.      menyajikan laporan konsolidasi untuk menggantikan laporan perusahaan individual
2.    mengubah anak perusahaan tertentu yang terdiri dari kelompok perusahaan dimana laporan keuangan konsolidasi disajikan
3.      mengubah perusahaan yang termasuk dalam laporan keuangan gabungan
4.  perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas, atau konsolidasi untuk anak perusahaan dan investasi. Perubahan dalam entitas pelaporan bukan berasal dari penciptaan, pemutusan, pembelian atau disposisi anak perusahaan atau unit bisnis lainnya.
Laporan keuangan dari tahun dimana perubahan dalam entitas pelaporan dilakukan harus mengungkapkan sifat perubahan itu serta alasannya. Pengaruh perubahan ini terhadap laba sebelum pos-pos luar biasa, laba bersih, dan laba per saham harus dilaporkan untuk semua periode yang disajikan. Pengungkapan ini tidak perlu diulang pada laporan keuangan periode berikutnya.

Pelaporan koreksi kesalahan
Kategori Akuntansi
Jenis pelaporan Ulang
Pengakuan biaya
Mencatat biaya pada periode atau dalam nilai yang tidak tepat
Pengakuan pendapatan
Perhitungan tidak tepat atas pendapatan. Kategori ini mencakup pengakuan tidak tepat atas pendapatan, pengakuan atas pendapatan yang diragukan, atau sejumlah kesalahan pelaporan atas pendapatan.
Misklasifikasi
Misklasifikasi pos akuntansi yang signifikan dalam neraca, laporan laba rugi atau laporan arus kas. Mencakup pelaporan ulang akibat misklasifikasi akun jangka pendek atau panjang atau akun yang berpengaruh terhadap arus kas operasi.
Ekuitas-lain-lain
Perhitungan tidak tepat atas EPS, saham terbatas, waran, dan instrumen ekuitas lain.
Cadangan/Kontinjensi
Kesalahan yang mencakup piutang usaha utang tak tertagih, cadangan persediaan, penyisihan untuk pajak penghasilan, kontinjensi dan rugi.
Aktiva berusia panjang
Penurunan nilai aktiva properti, pabrik, dan perlatan, goodwill, atau aktiva terkait lainnya.
Perpajakan
Kesalahan yang mencakup koreksi atas provisi pajak, penanganan tidak tepat atas kewajiban pajak, dan pos-pos lain yang terkait pajak. 
Ekuitas-laba komprehensif lainnya
Penghitungan tidak tepat atas transaksi ekuitas yang terkait laba komprehensif antara lain pos mata uang asing, penyesuaian keajiban miinimum atas pensiun, keuntungan dan kerugian yang tidak diakui atas investasi tertentu dalam utang, sekuritas ekuitas, dan derivatif.
Persediaan
Penilaian biaya persediaan, isu kuantitas, dan biaya penyesuian penjualan.
Ekuitas-opsi saham
Perhitungan tidak tepat atas opsi saham karyawan.
Lain-lain
Semua pelaporan ulang yang tidak tercakup dalam kategori diaats antara lain yang terkait penghitungan tidak tepat atas akuisisi atau merger.

Laporan periode-tunggal
Berikut adalah pelaporan kesalahan-laporan keuangan periode tunggal:

SELECTRIC COMPANY
Laporan Penghasilan Ditahan
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2008                         
                       
Laba ditahan, 1 januari, seperti dilaporkan sebelumnya                                 $350.000
         Koreksi kesalahan (penyusutan)                                         $20.000
Dikurangi: reduksi pajak penghasilan yang dibolehkan         8.000        (12.000)
Laba ditahan yang disesuaikan 1 januari                                                        $338.000
Ditambah: laba bersih                                                                                       400.000
Laba ditahan, 31 desember 2008                                                                    $738.000
 
 
Laporan komparatif
Berikut adalah pelaporan kesalahan-laporan keuangan komparatif:

Dalam neraca:
Akumulasi penyusutan-bangunan                                  $20.000           Meningkat
Kewajiban pajak yang ditangguhkan                             $  8.000           Menurun
Laba ditahan, saldo akhir                                               $12.000           Menurun
Dalam laporan laba rugi:
         Beban penyusutan-bangunan                                         $20.000           Meningkat
         Beban pajak penghasilan                                                $  8.000           Menurun
         Laba bersih                                                                     $12.000           Menurun
Dalam laporan laba ditahan;
Laba ditahan, saldo akhir (akibat laba bersih yang  lebih       $12.000           Menurun
rendah selama periode tersebut)
 
 



Motivasi untuk mengubah metode akuntansi
Para manajer mungkin memiliki motif-motif laba yang berbeda bergantung pada waktu ekonomi dan siapa yang ingin mereka pengaruhi. Beberapa alasan untuk melakukan perubahan metode akuntansi adalah:
1.      biaya politik
semakin besar perusahaan dan terlihat lebih bersifat politis, semakin besar para politisi serta pembuat peraturan mencurahkan perhatian kepada perusahaan tersebut. Perusahaan yang bersifat politis akan berupaya untuk melaporkan angka laba yang kecil, guna menghindari pemeriksaan dari para pembuat peraturan. Maka pemilihan metode akuntansi kemungkinan besar untuk menerapkan pendekatan penurunan laba.
2.      struktur modal
perusahaan yang memiliki perjanjian hutang yang mengindikasikan bahwa perusahaan tidak dapat membayar deviden jika laba ditahan berada dibawah tingkat tertentu. Akibatnya, perusahaan ini cenderung memilih metode akuntansi yang akan menaikkan laba bersih.
3.      pembayaran bonus
jika pembayaran bonus dilakukan kepada manajemen berkaitan dengan laba, maka dapat dikatakan bahwa manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan pembayaran bonus mereka.
4.      memperlancar laba
kenaikan laba yang substansial dapat mengundang perhatian dari para politisi, pembuat peraturan, dan pesaing. Sebaliknya penurunan laba yang besar mungkin akan dilihat sebagai tanda bahwa perusahaan sedang berada dalam kesulitan keuangan. Jadi, perusahaan memiliki insentif untuk “mengelola” atau “memperlancar” laba.