gw tuh cwe yang main sama siapa aja jalan. tp gw sih gak bego-bego
banget soal cwo yang modusin ngajakin pdkt, mungkin itu sisi lemahnya
cwe yaitu "cepet geer". gw juga orangnya cepet lupa sm moment penting,
tanggal, kronologi suatu kejadian. makanya gw tulis sekarang.
begini
ceritanya, pada sabtu siang, 8 september 2012 gw inget waktu itu mau
dtg ke nikahannya nunuy di ciledug, gw sih janjian sm cumi di depok.
berhubung gw ga ngerti jalan depok gw salah turun dr angkot, alhasil gw
turun di pom bensin sebelum persimpangan depok, gw jalan dr pom bensin
ke persimpangan, lumayan jauh, waktu itutuh matahari lagi ada diatas
ubun-ubun kepala, panas deh pokoknya, mana pake terusan batik A-line
jadi kalo kena angin agak ribet buat nahan roknya supaya gak terbang,
parahnya lagi disitu gada space buat pejalan kaki, alias gada
trotoarnya. bagusnya sih gw ga keserempet mobil yang lalu-lalang. trus
pas lagi ribet-ribetnya eh ada telfon masuk, kayaknya sih telfon dyan
yang ke dua kalinya. kebayang gak sih lg ribet, jalan buru2, panas, eh
dpt tlf dr cwo yang sok asik gitu, gw sih jujur aja males. hahaha maap
ya dyanku cintaku muah muahahahaha. akhirnya gw cut obrolan dyan dan di
telfon gw janji bakalan tlf balik setelah gw udh ga ribet. alhasil gw
lupa sm janji itu. baru ingetnya beberapa minggu kemudian hahahahha..
status
gw waktu itu masih sendiri, dyan sih kalo ga salah abis putuy gatau sih
gapeduli juga hahaha. maaf ya dyan, aku lupa masa-masa pdkt kita.
berhubung penulis lupa, jadi di skip aja. lanjut ke kencan pertama gw sm
dyan. hahay..
waktu itu tanggal sabtu sore, 20 oktober
2012 di bogor. pertama kali juga kenal nesya sm ilham. waktu itu sih gw
diem aja ketemu duo cengceremen itu. tp sih skrg udh bawel kl ketemu
nesya sm iam. muter muter bogor dan udah laper, berlabu lah kita di
kedai kims daerah villa duta, bogor. ngobrol bla ble blo, gw sih biasa
aja, gw jadi pendengar yang manis, scra gw ga ngerti omongannya dyan sm
iam. kl ngeliat gesture pas dyan ngomong, dy tuh gada jaim-jaimnya, all out banget, untung gw cwe yang ga cepet ilfil sm orang. kan ada tuh cwe yang baru diajakin ketemuan sm cwo, trus pas udah liat cwonya, cwenya mau buru2 pulang gara-gara cwonya gak asik lah, ya gak sesuai tipenya mungkin yah. nah kl gw ngga, bebas bersuara, bebas beraksi yang penting enjoy. lanjut. pas nganterin pulang tuh moment yang agak lebay dan cukup dramatis. sebelum keluar dr mobil gw sih berharap dyan yang care tetep care terus. itusih dalem hati aja, ngga gw omongin. disitu sih gw diem aja, trus bilang makasi udah ngajak jalan. gw tuh bukan tipe cwe romantis yang pegangan tangan gelendotan gitu, natap mata laki aja gw malu. jd gw sih bersikap biasa aja, ngomongnya yang sok-sok ngerapihin isi tas hahahahapadahal dalem hati ngomong, "dyan ngapain sih ngeliatin gw mulu, kpn keluar mobil kl diliatin mulu, jadi salting, gaenak bla ble blo".
udah gitu doang, ga penting sih, tp unforgettable moment cuk. hahay. next cerita dyan lagi kl lagi inget. salam skripsi!!
kidal
Minggu, 15 Desember 2013
Senin, 01 April 2013
love him :")
Namanya Dyan Siswo Hutomo. laki-laki ini tidaklah sempurna. ya pada hakikatnya memang tidak ada manusia yang sempurna walaupun Tuhan menciptakan ciptaannya dengan sebaik-baik-Nya. Tuhan mempertemukan aku dan dyan tepatnya tanggal 21 Oktober 2012. Tuhan mempertemukan kami setelah 6 tahun tidak pernah bertemu. aku sangat bersyukur atas pertemuan ini, karna aku bisa merasakan bagaimana disayangi dengan tulus dan menerima aku apa adanya.
Pertama kali bertemu, begitu sangat asing melihat dirinya yang sudah tumbuh dewasa, mukanya yang ada goresan luka jahitan dan tubuhnya yang tidak seperti 6 tahun yang lalu ketika mukanya masih polos. walaupun sangat asing dengan fisiknya, tetapi aku merasa begitu kenal dia ketika dia berbicara dan berekspresif. ya dia masih dyan.
Tidak ada hidup yang lurus-lurus saja, begitupun hubungan aku dan dyan. untungnya saja aku dan dyan tipe orang yang terbuka dan saling mengerti satu sama lain, selalu ada toleransi ketika ada suatu hal yang tidak disuka dihati. ya begitulah, mungkin singkatnya kami saing melengkapi. dia laki-laki yang memiliki sifat penyabar, penyayang, mudah bergaul, pekerja keras, terbuka. dari kelebihan sikap itu dia kurang lebih memiliki sifat pencemburu. entah apa yang membuat dia cemburu dan berubah menjadi kesal, padahal aku merasa hanya dia yang aku sayang. aku dan dia, tetaplah begini.
terima kasih sayang
love you, Dyan Siswo Hutomo :')
Increasing Attendance at Perbanas institute Library
ULBI FPP
Prepared by
Silvia Devi and Dwirahmi Arifin
Executive Summary
Every person
needs a good and service. People has a different things for need. For learning
activities, a student needs some media and facilities to support their learning activities. The one of the students
need is a library. Every
school and the campus provides library, as a service that is given to help
students learning process. In the
library, students can get books and other things information they needs. other
than that, here also provided a place of learning for students. This facility can also be used without payment.
Students
need for learning service.
Student needs service
providers such as libraries, because in here we can get
the book and various other information that they need. Students need a good
library service, with adequate facilities. So their university should
be able to provide good library services for
students, to support students achievement. Good library
service is to provide a variety of books on students needs. Some students not be able to buy the
book. so that, very required book
lending services.
Perbanas
Institute gives library services. The availability of libraries to facilitate
the students get the books and other information is needed. Library service
that is given now better than ever. Friendly and knowledgeable staff are always
available to give advice and to help with computing and information problems in
the library, if the room’s condition is cool, it will make more comfortable for
the visitors who come, but a collection of books that are still have not complete.
Perbanas
institute library gives some service facilities for students.
There are some facilities such as lending books, lockers,
reading room, reference room, and
skripsi room. The collections of books in the library
is quite complete eventhough Perbanas Institute needs more books. The categories of the
books which is provided in the book
refers to the fields of economics. Students borrow
books and they have to return the
books at the time limit. In here, Perbanas Institute also provides locker to keep the visitors goods, bags, and
other items that
can not be brought into the
library. The reading room is on the third floor and the fourth floor,
on the 3rd floor available books and mandatory
student here is
often used by the students to read
or study personally at the reading
table which is served on the side of the
bookcase on the floor, while the
fourth is often used student to read and
learn in groups. Reference
room is a room that contains a collection of general journals as well as several
articles and a
collection of the issues in the
use of students as
a reference in the thesis work. Then the thesis
that there is space here in specially
provide for students
who are working on Final Project
Paper.
Perbanas
Institute library has problems in giving services for students. There are some
drawbacks that the students felt for the service that is provided such as the
collection of books, wifi networking, and quietness. The collections of the
books in the library that Perbanas Institute provided are incomplete and not up
to date. Moreover, the condition of the books here too much are deprecated and
is not worth the taking. And then wifi networking, sometimes the wifi network in the
library is not good. Students need a good wifi network to facilitate Internet
access in libraries. Internet is one of media that is also required students to
help in learning. The
atmosphere created in the library is less comfortable, because of his lack of
composure in the library.
To increase the quality
library service, Perbanas Institute Staff should:
First, The library should add more to the
collection.The book collection provided needs more up to date. Students should
keep the books in a good conditions, and try to not damage it.
Second,
wifi networking in the library is not good. To solve this
problem, there are several steps. Perbanas needs to
check what the problem is. If the problem is slow connection, maybe it’s
because of the small scope. To solve this, Perbanas has to add the router that
used to expand the scope or change the old router withe the better one.
Third,
there are some things that can do to create a quietness in library, such as:
make a tighter rules, make a control in the whole library, and give a warning
to noisy students.
Fourth,
Perbanas Institute library should be capitalize on existing technology such as
computer detecting barcode already in the match with books that match has been
arranged in accordance with the classification of books.
Fifth, Perbanas Institute library should provide a
comfortable seat for the reader, air conditioner and lighting which suitable
for readers.
Thomas S. Khun dalam filsafat ilmu
Thomas S.
Khun (Tokoh Filsafat Ilmu Baru)
Beberapa
pakar berkata bahwa filsafat adalah induk dari segala ilmu pengetahuan yang
telah berkembang menjadi begitu banyak cabang. Salah satu cabangnya yang
berkembang begitu pesat ialah filsafat ilmu pengetahuan.
Pada
abad 20 ini perkembangan itu merupakan pendobrakan terhadap pandangan filsafat
ilmu yang sudah mapan, yaitu positivisme logis. Salah seorang tokoh yang
memberikan perhatian besar pada sejarah ilmu pengetahuan, peranan sejarah ilmu
pengetahuan dalam mendapatkan ilmu pengetahuan, serta dalam merekonstruksi wujud
ilmu pengetahuan ialah Thomas S. Khun. Dalam bukunya yang berjudul The Stucture of Scientific Revolution (1962),
ia menegaskan bahwa filsafat ilmu sebaiknya berguru pada sejarah ilmu. Dengan
demikian diharapkan bahwa filsafat ilmu dapat semakin mendekati kenyataan dan
obyektivitas ilmu pengetahuan. Berdasarkan sejarah terbuktilah bahwa terjadinya
perubahan-perubahan mendalam dalam ilmu pengetahuan selama sejarah ilmu bukan
karena hipotesis yang di falsifikasi, melainkan melalui revolusi ilmiah.
Konsep
sentral Kuhn ialah paradigma, yaitu gagasan-gagasan dasar, cara pandang
terhadap suatu objek, yang diikuti dengan model-model analisis yang sesuai
dengan gagasan dasar tadi. Pandangan ini membimbing kegiatan ilmiah pada masa
ilmu normal (normal science) dimana ilmu bekerja dengan mengembangkan secara
rinci dan mendalam yang biasanya ilmuan bersifat kritis terhadap paradigma yang
tidak dapat diterangkan berdasarkan paradigma yang sudah ada. Itulah yang
disebut anomali. Jika anomali Semakin menumpuk dan kualitasnya semakin tinggi,
maka timbul krisis tehadap paradigma yang sudah ada. Berarti paradigma ilmu
yang sudah ada mulai dipertanyakan. Dan pada saat demikian seorang ilmuwan mulai keluar dari ilmu
normal, yang akhirnya muncullah paradigma baru yang apabila diterima oleh
masyarakat ilmu yang besangkutan, maka disinilah terjadinya revolusi ilmu
pengetahuan. Jadi, ilmu tidak berkembang secara kumulatif dan evolusioner,
tetapi secara revolusioner.
Referensi
: M.thoyibi. 1999. Filsafat Ilmu dan Perkembangannya. Surakarta:
Muhammadiyah University Press.
Selasa, 15 Mei 2012
Perubahan Akuntansi
Makalah
Perubahan Akuntansi
Disusun oleh:
Marry
Katherine Munandar
Vanny Yudhawati
Dwirahmi Arifin
Rianita Andriani
Kelompok 3
Akuntansi Keuangan Menengah II
ABFI INSTITUTE PERBANAS
Jl. Perbanas Karet Kuningan,
Setiabudi
Jakarta – Indonesia
12940
Mengidentifikasi jenis-jenis perubahan
akuntansi
Tiga jenis perubahan akuntansi yang berbeda
adalah:
1. perubahan prinsip ekonomi
Perubahan prinsip akuntansi melibatkan
perubahan dari satu prinsip akuntansi yang berlaku umum ke yang lainnya.
Sebagai contoh, perubahan metode penilaian persediaannya dari LIFO menjadi
biaya rata-rata.
2. perubahan estimasi akuntansi
perubahan yang terjadi sebagi akibat dari
informasi baru atau diperolehnya pengalaman tambahan. Contohnya adalah
perubahan estimasi umur manfaat aktiva yang dapat disusutkan.
3. perubahan entitas pelaporan
perubahan dari pelaporan sebagai satu
jenis entitas ke jenis entitas lainnya, sebagai contoh, perubahan anak
perusahaan spesifik dalam satu kelompok perusahaan dimana laporan keuangan
konsolidasi disusun.
4. kesalahan-kesalahan dalam laporan keuangan.
Kesalahan yang terjadi sebagai akibat dari
kesalahan matematis, kesalahan penerapan prinsip akuntansi, atau kelalaian atau
penyalahgunaan fakta yang ada pada saat laporan keuangan disusun. Contohnya
adalah penerapan metode persediaan eceran yang tidak tepat dalam menentukan
nilai persediaan akhir.
Perubahan
prinsip akuntansi
Perubahan prinsip akuntansi ini tidak dianggap
berasal dari penggunaan prinsip baru dalam mengakui peristiwa-peristiwa yang
terjadi untuk pertama kalinya atau yang telah terjadi sebelumnya tetapi tidak
material . jika prinsip akuntansi yang sebelumnya diikuti tidak dapat diterima
lagi, atau jika prinsip tersebut tidak dialikasikan secara benar, maka
perubahan keprinsip akuntansi yang berlaku umum dianggap sebagai koreksi
kesalahan. Tiga pendekatan berikut telah disarankan untuk melaporkan perubahan
prinsip akuntansi:
1. Pelaporan perubahan pada periode berjalan.
Pengaruh kumulatif dari
penggunaan metode baru terhadap laporan keuangan pada periode berjalan dilaporkan sebagai pos
luar biasa. Pengaruh kumulatif adalah perbedaan laba tahun sebelumnya antara
metode baru dan metode lama. Penyesuaian ini kemudian dilaporkan hanya dalam laporan laba rugi tahun
berjalan. Perusahaan tidak mengubah laporan
keuangan tahun sebelumnya. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya kepercayaan
investor atas laporan keuangan itu.
2. Pelaporan perubahan secara retrospektif.
Penyesuaian retrospektif atas
laporan keuangan akanmenyusun kembali laporan keuangan tahun sebelumnya atas
dasar yang konsisten dengan prinsip yang baru diterapkan. Perusahaan menyajikan
pengaruh kumulatif dari perubahan sebagai penyesuaian atas laba ditahan ditahun
paling awal yang disajikan dalam laporannya.
3. Pelaporan perubahan secara prospektif (dimasa
depan)
Pada pendekatan ini hasil yang
dilaporkan sebelumnya biasanya tidak diubah. Saldo tidak perlu disesuaikan.
Pendukung pendekatan ini berargumen bahwa setelah manajemen meenyajikan laporan
keuangan berdasarkan prinsip akuntansi yang dapat diterima , maka laporan
tersebut sudah final, manajeemen tidak dapat mengubah periode sebelumnya dengan
menerapkan prinsip baru.
Diantara ketika pendekatan diatas, FASB
mensyaratkan agar perusahaan memakai pendekatan perspektif, karena pendekatan
ini menyediakan informasi yang lebih berguna bagi para pemakai laporan keuangan
dibanding pendekatan pengaruh kumulatif maupun pendekatan prospektif.
Pengaruh langsung
dari perubahan prinsip akuntansi adalah perubahan-perubahan atas aktiva atau
kewajiban yang diakui dan diperlukan dalam rangka mencapai perubahan prinsip
akuntansi.
Pengaruh tidak langsung dari perubahan prinsip akuntansi adalah perubahan-perubahan arus kas
berjalan atau masa depan atas entitas tertentu akibat perubahan prinsip
akuntansi yang diterapkan secara retrospektif.
Perubahan Estimasi Akuntansi
Penyusunan laporan keuangan memerlukan estimasi
dampak dari kondisi-kondisi dan peristiwa dimasa datang. Berikut adalah contoh
pos-pos yang memerlukan estimasi:
1. piutang tak tertagih
2. keusangan persediaan
3. umur manfaat dan nilai sisa aktiva
4. periode yang menerima manfaat dari biaya
yang ditangguhkan
5. kewajiban untuk biaya garansi dan pajak
penghasilan
6. cadangan mineral yang dapat dipulihkan
kembali
7. perubahan metode penyusutan.
Perubahan estimasi harus ditangani secara
prospektif. Yaitu, tidak ada perubahan yang harus dibuat dalam hasil yang
dilaporkan sebelumnya. Jadi, pengaruh dari semua perubahan estimasi
diperhitungkan pada (1) periode perubahan jika perubahan itu hanya memengaruhi
periode bersangkutan atau (2) periode perubahan dan periode dimasa datang jika
perubahan tersebut memengaruhi keduanya.
Pengungkapan, dalam perubahan
estimasi yang pengarunya terjadi selama beberapa periode (misalnya perubahan
usia pakai atas aktiva tersesutkan), perusahaan harus mengungkapkan pengaruhnya
terhadap laba dari operasi berkelanjutan dan nilai per saham terkait dalam
periode berjalan. Ketika perusahaan telah mengubah estimasi yang terpengaruh
oleh perubahan prinsip akuntansi, perusahaan harus menjelaskan alasan yang
mendukung penerapan prinsip baru tersebut, maka perusahaan menjadi subjek dalam
semua panduan pengungkapan yang disusun terkait perubahan prinip akuntansi.
Pelaporan perubahan dalam entitas
Contoh perubahan dalam entitas pelaporan
adalah:
1. menyajikan laporan konsolidasi untuk
menggantikan laporan perusahaan individual
2. mengubah anak perusahaan tertentu yang
terdiri dari kelompok perusahaan dimana laporan keuangan konsolidasi disajikan
3. mengubah perusahaan yang termasuk dalam
laporan keuangan gabungan
4. perubahan metode akuntansi biaya, ekuitas,
atau konsolidasi untuk anak perusahaan dan investasi. Perubahan dalam entitas
pelaporan bukan berasal dari penciptaan, pemutusan, pembelian atau disposisi
anak perusahaan atau unit bisnis lainnya.
Laporan keuangan dari tahun dimana perubahan dalam
entitas pelaporan dilakukan harus mengungkapkan sifat perubahan itu serta
alasannya. Pengaruh perubahan ini terhadap laba sebelum pos-pos luar biasa,
laba bersih, dan laba per saham harus dilaporkan untuk semua periode yang
disajikan. Pengungkapan ini tidak perlu diulang pada laporan keuangan periode
berikutnya.
Pelaporan koreksi kesalahan
Kategori Akuntansi
|
Jenis pelaporan Ulang
|
Pengakuan biaya
|
Mencatat biaya pada periode atau
dalam nilai yang tidak tepat
|
Pengakuan pendapatan
|
Perhitungan tidak tepat atas
pendapatan. Kategori ini mencakup pengakuan tidak tepat atas pendapatan,
pengakuan atas pendapatan yang diragukan, atau sejumlah kesalahan pelaporan
atas pendapatan.
|
Misklasifikasi
|
Misklasifikasi pos akuntansi yang
signifikan dalam neraca, laporan laba rugi atau laporan arus kas. Mencakup
pelaporan ulang akibat misklasifikasi akun jangka pendek atau panjang atau
akun yang berpengaruh terhadap arus kas operasi.
|
Ekuitas-lain-lain
|
Perhitungan tidak tepat atas EPS,
saham terbatas, waran, dan instrumen ekuitas lain.
|
Cadangan/Kontinjensi
|
Kesalahan yang mencakup piutang usaha utang tak
tertagih, cadangan persediaan, penyisihan untuk pajak penghasilan,
kontinjensi dan rugi.
|
Aktiva berusia panjang
|
Penurunan nilai aktiva properti, pabrik, dan
perlatan, goodwill, atau aktiva terkait lainnya.
|
Perpajakan
|
Kesalahan yang mencakup koreksi atas provisi pajak,
penanganan tidak tepat atas kewajiban pajak, dan pos-pos lain yang terkait
pajak.
|
Ekuitas-laba komprehensif lainnya
|
Penghitungan tidak tepat atas transaksi ekuitas
yang terkait laba komprehensif antara lain pos mata uang asing, penyesuaian
keajiban miinimum atas pensiun, keuntungan dan kerugian yang tidak diakui
atas investasi tertentu dalam utang, sekuritas ekuitas, dan derivatif.
|
Persediaan
|
Penilaian biaya persediaan, isu kuantitas, dan
biaya penyesuian penjualan.
|
Ekuitas-opsi saham
|
Perhitungan tidak tepat atas opsi saham
karyawan.
|
Lain-lain
|
Semua pelaporan ulang yang tidak
tercakup dalam kategori diaats antara lain yang terkait penghitungan tidak
tepat atas akuisisi atau merger.
|
Laporan periode-tunggal
Berikut adalah pelaporan kesalahan-laporan
keuangan periode tunggal:
|
Laporan komparatif
Berikut adalah pelaporan kesalahan-laporan
keuangan komparatif:
|
Para manajer mungkin memiliki
motif-motif laba yang berbeda bergantung pada waktu ekonomi dan siapa yang
ingin mereka pengaruhi. Beberapa alasan untuk melakukan perubahan metode
akuntansi adalah:
1. biaya politik
semakin besar perusahaan
dan terlihat lebih bersifat politis, semakin besar para politisi serta pembuat peraturan
mencurahkan perhatian kepada perusahaan tersebut. Perusahaan yang bersifat
politis akan berupaya untuk melaporkan angka laba yang kecil, guna menghindari
pemeriksaan dari para pembuat peraturan. Maka pemilihan metode akuntansi
kemungkinan besar untuk menerapkan pendekatan penurunan laba.
2. struktur modal
perusahaan yang memiliki
perjanjian hutang yang mengindikasikan bahwa perusahaan tidak dapat membayar
deviden jika laba ditahan berada dibawah tingkat tertentu. Akibatnya, perusahaan ini cenderung memilih
metode akuntansi yang akan menaikkan laba bersih.
3. pembayaran bonus
jika pembayaran bonus
dilakukan kepada manajemen berkaitan dengan laba, maka dapat dikatakan bahwa
manajemen akan memilih metode akuntansi yang memaksimalkan pembayaran bonus
mereka.
4. memperlancar laba
kenaikan laba yang
substansial dapat mengundang perhatian dari para politisi, pembuat peraturan,
dan pesaing. Sebaliknya penurunan laba yang besar mungkin akan dilihat sebagai
tanda bahwa perusahaan sedang berada dalam kesulitan keuangan. Jadi, perusahaan
memiliki insentif untuk “mengelola” atau “memperlancar” laba.
Langganan:
Postingan (Atom)